1) Hadis ini pertama kali aku membacanya!
2) Dalam Sahih Muslim, kitab Keutamaan Sahabat, bab Keutamaan 'Aisyah radhiallahu 'anhuma.
3) Apa respon ku SEMASA membacanya? WOO!! Punya cemburunya isteri baginda Zainab radhiallahu 'anhuma kepada 'Aisyah hingga sanggup berpelakuan seperti itu di hadapan baginda yang sedang syok-syok berehat di samping 'Aisyah!
4) Kalu aku ad bini lebih ni belum tentu ak dapat beraksi seperti baginda dengan coolnya itu, mana tidaknya... baginda sayang lebih pada 'Aisyah, tiba2 bini dia yg lain buat mcm tu, kalu aku dalm situasi seperti ini naik tangan dah aku rasa....ekikiki~ Jauh sungguh akhlak baginda dengan kita...Subhanallah!
5) Kalau rasa panjang sangat perhatikan yang aku "quote" kan tu... memang agak terkejut la bila ak membacanya hu3~ JAKUN sikit, x pernah tau kan hi3~
6) Dan membuatkan aku lebih terkesima dan KAGUM adalah sikap Baginda dengan cool nya mengatasi konflik ini!. Ayuh sama-sama kita hayati kisah rumah tangga baginda di bawah ini.
*Pecah gelas pandai2 ganti,
dah baca tolong kongsi2~ hu3
Telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] dan ['Abad bin Humaid]. ['Abad] berkata;
Telah menceritakan kepadaku dia berkata; sedangkan yang lainnya berkata;
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad]; Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab];
Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad 'Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam] bahwa ['Aisyah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata;
"Pada suatu hari, para istri Rasulullah mengutus Fatimah binti Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadap kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Fatimah meminta izin kepada Rasulullah, yang ketika itu sedang berbaring bersama saya dengan mengenakan selimut saya, dan beliau pun mempersilahkan Fatimah untuk masuk."
Fatimah berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau telah mengutus saya kepada engkau untuk menuntut keadilan tentang putri Abu Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan saya terdiam tidak dapat memberikan jawaban."
Aisyah berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah kamu menyenangi apa yang aku senangi? '
Fatimah menjawab; "Tentu saja." Rasulullah berkata; "Kalau begitu, maka cintailah wanita ini."
Aisyah berkata; "Setelah mendengar jawaban Rasulullah. Fatimah langsung berdiri dan memberitahukan kepada mereka, istri-istri Rasulullah, tentang apa yang dia katakan dan apa yang dikatakan oleh Rasulullah kepadanya."
Para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Hai Fatimah, sebenarnya kami mengutusmu kepada beliau tadi itu tidak memberikan keuntungan apa pun kepada kami. Oleh karena itu, kembalilah kepada ayahmu itu dan katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya para istri-istri engkau tengah menuntut keadilan tentang puteri Abu Quhafah."
Fatimah berkata; "Demi Allah, saya tidak akan berani mengatakan itu kepada Rasulullah untuk selamanya."
Aisyah berkata; "Kemudian para istri Rasulullah bersepakat untuk mengutus Zainab binti Jahsy, salah seorang istri Rasulullah.
Aisyah berkata; "Zainab adalah salah seorang istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah tawar menawar dengan saya mengenai giliran bersama Rasulullah. Dan lagi, menurut hemat saya, tidak ada perempuan lain yang melebihi Zainab dalam kebaikan agamanya, ketakwaannya kepada Allah, kebenaran pembicaraannya, si laturahimnya, banyaknya sedekah, banyaknya amal kebajikan, dan taqarrubnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."
Aisyah berkata; 'Kemudian Zainab memohon izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah, yang pada saat itu Rasulullah sedang bersama Aisyah dengan mengenakan kain selimutnya, sebagaimana keadaan ketika beliau bersama Aisyah pada saat didatangi oleh Fatimah. Lalu Rasulullah mempersilahkan Zainab masuk ke dalam.
Setelah itu Zainab pun berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau menuntut keadilan tentang puteri Abu Bakar.'
Aisyah berkata; "Kemudian Zainab menerjang dan menindih tubuh saya beberapa saat, sementara saya hanya memperhatikan Rasulullah melalui sorot mata beliau, apakah beliau mengizinkan saya untuk balas menerjang Zainab atau tidak?"
Aisyah berkata; "Zainab terus menindih saya hingga saya tahu bahwasanya Rasulullah tidak akan marah jika saya membalas serangan Zainab hingga saya menang. Setelah itu, saya pun berhasil menerjang dan menindih Zainab dengan serangan yang lembut."
Kemudian Rasulullah tersenyum sambil berkata; "Aisyah memang putri Abu Bakr.
Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz]. ['Abdullah bin 'Utsman] berkata; Telah menceritakannya kepadaku dari ['Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna.
Hanyasaja didalamnya disebutkan perkataan Aisyah; 'Tatkala saya berhasil mengalahkannya, saya tidak segera menjatuhkannya.
Apa iktibar dari kisah ini jika anda di tempat pembaca wanita?
ReplyDelete