Saturday, May 30, 2009

Peringatan Bagi Setiap Muslim Dan Muslimat

...Bismillahhirrahhmanirraahim...



Segala puji bagi Allah, selawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang tiada Nabi setelahnya.

Ikhwah fillah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

55. Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. -Adz Dzaariyaat-

Dan firmanNya:

9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, -al-A´laa-

Dan firmanNya:

21. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. -Al Ghaasyiyah-

Rasulullah Salallahhu'alaihiwassalam bersabda:

Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat (HR Bukhari)

Sabdanya juga:

"Dien itu adalah nasihat" (HR Muslim)

Memperlihatkan dari ayat-ayat dan dua hadis di atas, ditambah dengan harapan saya untuk menyampaikan serta membebaskan saya dari tuntutan, maka saya menulis nasihat yang ringkas dan penting ini bagi sesiapa yang merasa dirinya meninggalkan solat atau melengah-lengahkan waktu atau meremehkannya. Dengan memohon taufik Allah saya menyampaikan:

Agar semua mengetahui bahawa Allah menciptakan makhlukNya supaya mereka beribadah kepadaNya dan mentaatiNya, dan tidaklah Allah menciptakan makhlukNya kemudian dibiarkan begitu sahaja atau sekadar sia-sia. Akan tetapi amat mendukacitakan sebahagian manusia telah meremehkan urusan-urusan diennya dan telah merebaklah dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil dan bid'ah, kemudian hal itu semakin bertambah sehingga seseorangpun tidak dapat mengelak daripadanya melainkan yang telah dirahmati oleh Allah. Pada kesempatan kali ini saya akan membicarakan tentang dosa besar yang termasuk didalam dosa besar yang paling besar iaitu "meninggalkan solat dengan sengaja". Yang mana kita hidup disekeliling mereka yang masih serumah dengan kita, satu tempat kerja dengan kita, namun masih ada yang tidak mengerjakan solat sedangkan kita tidak mengingatkannya, tidak menasihatinya, bahkan kita masih mengganggap mereka sebagai saudara.

Saya akan memulakan pembicaraan ini dengan bagaimana kedudukan orang yang meninggalkan solat setelah kematiannya dan bagaimana pula sikap kita terhadapnya.

Sesungguhnya orang yang meninggalkan solat dengan sengaja, ketika mati tidak boleh di kuburkan di makam kaum muslimin. Akan tetapi amat mendukacitakan, hari ini ketika ada mereka yang tidak solat meninggal dunia, kita memandikannya, mengkafaninya, mensolatkannya, meminta rahmat untuknya dan bahkan lebih dari itu, kita memohon kepada Allah agar ia diberi keteguhan di akhirat. Keteguhan manakah yang ia miliki jika Rabbnya bertanya kepadanya, "Apakah kamu menunaikan solat wajib?" "Apakah engkau menunaikan tepat pada waktunya?" Agak-agak apa jawapan orang tersebut?.

Tidakkah kita takut kepada Allah wahai yang membiarkannya dan tidak mengatakan bahawa ia kafir?.

Tidakkah kita takut sekiranya Allah meminta pertanggungjawaban kita dan apa yang akan kita katakan nanti kepadaNya?.

Sesungguhnya perkataan saya tersebut bukan sahaja saya tujukan kepada mereka yang solat sahaja, namun juga bagi mereka yang meninggalkannya.

Perlu diketahui wahai engkau yang meninggalkan solat tentang apa yang Allah firmankan tentang engkau. Allah Ta'ala berfirman:

59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang mensia-siakan solat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui "ghayyu",
60. kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, -Maryam-

Adapun "ghayyu" adalah lembah yang berada di neraka jahannam yang amat jauh kedalamnya, sangat busuk rasanya sedangkan engkau akan menjadi penghuninya jika kamu tidak mengerjakan solat. Bayangkanlah keadaan lembah tersebut dan bagaimana sekiranya kamu menjadi penghuninya?

Allah Ta'ala berfirman:

4. Maka wail-lah bagi orang-orang yang solat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya. -al-Ma'un-

Adapun wail adalah lembah di neraka jahannam yang seandainya gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya nescaya hancur leburlah kerana panasnya, itulah tempatmu kelak jika kamu tidak mahu bertaubat.

Ibnu Abbas mentafsirkan kedua ayat diatas:

"Mereka adalah orang-orang munafik yang solat ketika ramai orang, namun dia tidak mengerjakannya disaat sendirian."

Maka perhatikanlah wahai kamu semua yang meninggalkan solat, apa yang Allah firmankan tentang kamu pula dan perhatikanlah bagaimana Ahlul Jannah yang diliputi kenikmatan bertanya perihal engkau dan bagaiamana pula jawapanmu kelak, Allah berfirman:

38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
44. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
45. dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
46. dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
47. hingga datang kepada kami kematian."
48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.
-Al Muddatstsir-

Dan ayat-ayat yang membicarakan tentang hal itu amat banyak, maka ambillah pelajaran semoga Allah memberikan hidayah kepada anda.

Adapun hadis-hadis yang berkaitan dengan hal itu akan saya sebutkan sebahagiannya kepada anda.

Rasulullah Salallahhu'alaihiwassalam bersabda:

"Tiada pembatas antara seseorang hamba(muslim) dengan kafir atau syirik selain meninggalkan solat." (HR Muslim, Tirmizi dan selain keduanya)

Beliau juga bersabda sebagaimana yang dirirwayatkan oleh Abdullah bin Qarth:

"Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah solatnya, jika solatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan jika solatnya rosak maka rosaklah seluruh amalnya." (HR Thabrani dan yang lain dengan sanad yang sahih)

Rasulullah Salallahhu'alaihiwassalam juga bersabda ketika membezakan orang yang konsisten didalam solatnya dengan orang yang tidak konsisten mengerjakannya:

"Barangsiapa yang menjaga solat maka baginya cahaya, petunjuk dan kejayaan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaga solatnya, maka tiadalah baginya cahaya, petunjuk dan kejayaan pada hari kiamat dan mereka akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubai bin Khalaf."
(HR Ahmad dan yang lain dengan sanad yang baik)

Sedangkan mereka adalah para pemimpin orang-orang kafir, kita memohon kepada Allah agar menjauhkan kita daripada mereka.

Perhatikanlah wahai yang meninggalkan solat kerana tidur yang nyenyak, apa yang akan menimpa dirimu jika berterusan melakukan sedemikian. Telah diriwayatkan oleh Bukhari bahawa Rasulullah Salallahhu'alaihiwassalam bermimpi:

"Ada dua malaikat mendatangiku dan berkata, "marilah", maka akupun pergi bersama keduanya, kemudian kami mendapati ada seorang lelaki yang terbaring sedangkan seorang lagi sedang berdiri di atasnya dengan membawa batu besar, tiba-tiba ia melepaskan batu tersebut, lalu mengenai kepala orang yang sedang terbaring disitu sehingga pecah remuk dan batu tersebut terlempar, lalu dia menghampiri batu itu lalu diambilnya semula. Tidaklah ia kembali kepada orang yang terbaring tadi melainkan kepalanya telah pulih kembali seperti keadaan asal. Kemudian ia mendatangi orang tersebut dan mengerjakannya semula sebagaimana sebelumnya. Nabi bersabda, Aku bertanya kepada keduanya, "Subhanallah mengapa dengan mereka berdua itu?" keduanya menjawab, "Marilah...!"

Kemudian pada akhir hadis, beliau bersabda:

"Sesungguhnya aku melihat peristiwa yang menakjubkan sejak malam tadi, apa sebenarnya yang aku lihat tadi? Keduanya berkata kepadaku, "Akan kami khabarkan kepada anda. Adapun orang pertama yang anda lihat iaitu orang yang kepalanya hancur oleh batu, maka sesungguhnya ia adalah mereka yang mengambil al-Quran lalu membuangnya dan mereka tidur dari solat wajib" (HR Bukhari)

Wahai yang meninggalkan solat, wahai orang miskin dan lalai, akan kami ceritakan kepada anda kisah yang dituturkan oleh Imam adz-Zahabi di dalam kitab beliau al-Kaba'ir, maka hayatilah, perhatikanlah dan ulang-ulangilah hingga engkau menyedari akan bahaya yang kelak engkau alami.
Beliau bercerita:

"Ada seorang lelaki yang memiliki saudari wanita yang telah wafat. Ketika mereka pergi untuk menguburkannya jatuhlah kantung miliknya yang berisi harta(wang) ke dalam kubur. Ketika mereka kembali, sedarlah ia akan hal itu, maka diapun kembali ke kubur saudarinya, lalu dia menggali kubur saudarinya, namun tiba-tiba dia melihat api menjilat-jilat di dalam kubur tersebut dengan cepat dia kambus dengan tanah semula, dan ia kembali kepada ibunya dengan menangis seraya bertanya, "Wahai ibu, beritakanlah kepadaku apa yang telah dikerjakan oleh saudariku di dunia?" sambil menceritakan apa yang ia lihat. Ibunyapun turut menangis dan berkata, "Wahai anakku saudarimu telah mensia-siakan solat dan menunda-nunda waktu solatnya."

Wanita ini hanya menunda waktu solatnya, lantas bagaimana keadaanmu nanti padahal engkau meninggalkannya secara keseluruhan? Saya tidak akan memanjangkan huraian saya kepadamu. Hanya didorong oleh rasa belas kasihan dan keprihatinan terhadap keadaanmu aku menulis nasihat yang berharga ini dan aku berharap kepada Allah semoga ia bermanfaat bagimu sehingga engkau tidak tidur di malam hari sebelum merenungkan apa yang telah aku tuliskan untukmu dan engkau sedar bahawa pintu taubat masih terbuka luas di hadapanmu selagi nyawa belum sampai di kerongkong dan sebelum matahari terbit dari barat. Allah Ta'ala berfirman:

53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. -az-Zumar-

Maka bersegeralah bertaubat sebelum ajal menjemputmu, Allah tempat memohon pertolongan.

Semoga selawat dari Allah dilimpahkan kepada Nabi kita Muhamad Salallahhu'alaihiwassalam. Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan? Maka saksikanlah Ya Allah!.

````````````````````````````````````````````````
Daripada: Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah huta'ala a'lam.
Sumber: Kaidah Ahlussunnah Wal Jama'ah, Terbitan At-Tibyan -Solo. m/s 58-68
Disunting bahasa semula oleh abu_ishak.

No comments:

Post a Comment

Biarlah dgn berilmiah...